Cara Masuk Magister Profesi Psikologi di Universitas Indonesia.
Kenalin nama aku Hanan.
Mahasiswi magister profesi psikologi pendidikan UI angkatan 2018.
Berhubung aku ngerasa masih sedikit yang bikin artikel tentang proses seleksi untuk magister profesi psikologi UI, di artikel kali ini aku mau jelasin tentang tahapan tersebut. Semoga bisa membantu ya.
Langsung aja biar ngga kelamaan.
Part 1 — Persiapan.
Jadi, sebenernya aku itu akhirnya berhasil lolos di gelombang kedua SIMAK UI tahun 2018. Gelombang pertama aku ngga lolos di tahapan TPA. Kenapa? Soalnya aku salah belajar, hehe.
Aku kira soal SIMAK UI S2 akan mirip sama soal SIMAK UI S1 di mana banyak materi pelajaran SMA yang diujikan.
Salah dong.
Ini agak kocak juga sih kenapa pede banget ngga nanya dulu sama anak UI yang lebih tau pastinya gimana. Makanya waktu pertama kali lihat soalnya aku ngga terlalu bisa jawab, padahal soalnya cukup gampang kok dan aku bisa jawab dengan baik di gelombang 2 setelah belajar dengan benar.
Belajarnya dari buku-buku TPA Oto Bappenas ya. Silahkan dibeli di Gramedia terdekat terus pelajari seluruh bentuk soal sampai familiar, terutama padanan kata, matematika, dan logika.
Dari aku sih, ngga ada tips khusus.
Tiap hari kalau lagi nganggur, jawab aja soal-soal yang ada di buku. Misalnya saat istirahat di kantor, dua jam sebelum tidur, atau sambil makan siang bareng temen-temen. Pokoknya kalau ada waktu nganggur, gunain aja buat nyicil belajar.
Terus kalau aku sukanya nyoba jawab setiap section latihan soal dulu tanpa lihat kunci jawaban terus aku koreksi. Targetnya setiap section cuman salah satu sampai tiga nomer. Bagian yang salah aku catat salahnya di mana, terutama sih matematika karena aku paling ngga jago di mata pelajaran itu.
Gitu aja terus dilakuin sampai hari tes.
Oh, iya! Jangan lupa juga belajar buat tes bahasa inggrisnya pakai buku toefl atau ielts yang kamu punya.
Part 2 — Hari Tes
Di hari tes, jangan lupa pastikan alat tulis (pensil 2B, penghapus, pulpen) dan kartu ujian sudah kamu bawa. Untuk papan jalan tidak diperbolehkan untuk digunakan. Jadi tidak perlu membeli atau membawanya ya.
Untuk pakaian, gunakan pakaian yang rapi dan nyaman. Kalau bisa sih bajunya jangan terlalu tipis. Kemarin waktu tes gelombang kedua aku agak salah masalah ini. Jadi waktu itu aku pakai kemeja yang bahannya tipis sama rok yang agak pendek (di atas lutut). Terus kebagian kursi tepat di bawah AC dan dingin banget! Padahal suhu ac-nya sudah dikecilin berkali-kali. Makanya aku sampai harus bolak-balik ke toilet karena terus-terusan kebelet. Untung aja masih lolos :’)
Nah, terkait waktu keberangkatan di hari tes, kalau rumah kamu cukup jauh (misalnya kayak aku yang rumahnya di Kebayoran Lama dan butuh waktu satu jam untuk sampai ke Depok), aku saranin kamu berangkat jam 4.30 — 5 pagi, karena setiap tahun banyak banget yang ikutan SIMAK UI. Terus kalau ngga salah tesnya dimulai cukup pagi pada pukul 7.
Aku sendiri selalu sampai jam 6 pagi. Itu pun di bundaran sebelum masuk UI udah lumayan macet merayap. Takutnya kalau bawa kendaraan pribadi kamu juga bakalan bingung parkir di mana kalau datangnya agak siangan.
Nah, kalau udah sampai di UI silahkan makan sesuatu dulu. Tapi jangan sampai kekenyangan juga biar ngga ngantuk. Makan cuman buat ngeganjel perut aja ya, soalnya nanti tes akan berlangsung lama dan baru selesai di jam 12 siang. Nanti sih di antara tes sebenarnya akan disediakan waktu buat istirahat. Tapi kalau menurut aku, waktu istirahat itu lebih baik digunain buat baca ulang latihan soal yang udah dikerjain. Lagian gugup juga nungguin sesi tes yang berikutnya, boro-boro mau makan :’)
Part 3 — Tes TPA dan Bahasa Inggris
Sekarang memasuki bagian pelaksanaaN tes pertama ya.
Nanti setelah duduk sesuai dengan bangku yang tersedia, lembar jawaban akan dibagikan dan kamu akan mengisi identitas. Selesai mengisi, kamu akan diberikan bagian soal pertama yaitu bagian TPA.
Waktu menjawab bagian TPA, jangan asal-asalan.
Kalau merasa ngga bisa, lebih baik dilewatin aja. Soalnya akan minus satu poin kalau salah. Tolong dengarkan instruksi pengerjaan dengan seksama karena tiap section ada waktunya masing-masing dan kamu ngga diperbolehkan mengerjakan ke section selanjutnya kalau waktu di section tersebut belum selesai.
Jangan rese ngintip-ngintip soal!
Itu ngga banget. Kalau dilihat pengawasnya kamu juga berkemungkinan dianggap curang soalnya ngga ngikutin aturan pengerjaan dari mereka.
Kerjakan dengan tenang dan fokus.
Selesai di bagian TPA, kamu dan yang lainnya akan dipersilahkan untuk istirahat sebelum berlanjut ke tes bahasa inggris. Bedanya sama bagian TPA, di bagian bahasa inggris ngga ada nilai minus kalau salah ngerjain. Jadi kerjain aja semua soal walaupun kamu ngga bisa. Siapa tau dapat poin.
Selesai tes hari pertama, kamu akan menunggu pengumuman kelulusan yang akan dimuat di halaman website psikologi UI. Walaupun tanggal pengumuman sudah tertera jelas di kartu ujian, aku saranin kamu tetap sering-sering ngecek sebelum tanggal tersebut. Kenapa? Soalnya kemarin pengumuman hasil tes aku diberikan lebih cepat. Kalau telat ngecek takutnya ngga sempat mempersiapkan berkas-berkas untuk seleksi tahap 2, misalnya seperti surat rekomendasi dari dosen.
Part 4— Psikotes, FGD, dan Wawancara
Ini tahapan paling menarik sih.
Pada bagian psikotes ada beberapa tes yang harus kamu kerjakan, tapi gampang kok soalnya ngga ada jawaban benar dan salah. Setelah selesai kamu akan mengikuti FGD dan di sini kamu akan dikumpulin di kelompok-kelompok tertentu. Kemaren kelompok aku terdiri dari 6 orang. Tiap peminatan bentuk FGDnya akan berbeda-beda.
Kalau untuk peminatan pendidikan, di tugas pertama kamu akan diberikan list beberapa sifat. Tugas kamu adalah mengurutkan dari nomor 1 hingga 10, terkait sifat-sifat yang paling penting untuk dimiliki oleh seorang psikolog. Nanti kalau sudah selesai mengurutkan kamu akan berdiskusi bersama dengan yang lainnya untuk mengemukakan pendapat serta dasar kamu dalam memberikan urutan. Berikan alasan yang logis ya.
Setelah selesai mengemukakan pendapat pribadi, kalian semua akan bersepakat dalam mengurutkan sifat-sifat tersebut.
Lanjut ke bagian kedua fgd kamu dan teman-teman kelompok akan diminta untuk mengambil kertas kecil secara acak, di mana di dalamnya sudah ada istilah psikologi yang harus digambarkan tanpa menyebutkan istilah tersebut.
Misal nih ya, kamu dapat istilah autisme, kamu akan mencoba menjelaskan istilah tersebut dengan menyebutkan karakteristik yang dimiliki oleh individu dengan autisme sesuai dengan yang tertera di DSM-V. Teman-teman yang lain akan mencoba menebak istilah apa yang sedang kamu jelaskan. Jika sudah tertebak, nanti teman-teman yang lain diperbolehkan untuk menambahkan penjelasan kamu. Begitu pun sebaliknya, kamu juga berkesempatan untuk menambahkan penjelasan saat giliran teman kelompok kamu untuk berbicara. Nah, dalam fgd tipsnya adalah jangan terlalu pasif atau terlalu dominan.
Setelah selesai fgd, kamu akan diminta untuk menunggu giliran wawancara. Kalau aku waktu itu diwawancara sama Mba Rose Mini atau biasa disapa dengan Bunda Romi dan Mbak Wiwid.
Aku sendiri sih gugup banget waktu itu. Tapi, alhamdulillah semuanya lancar.
Nanti pertanyaannya akan berkaitan dengan alasan melanjutkan studi di penjurusan yang diminati. Jadi kalian harus tau betul keinginan kalian seperti apa. UI butuh mahasiswa yang punya tekad kuat untuk menyelesaikan studinya dan tau arah karirnya akan kemana. Selain itu kalau kalian sudah menikah, akan sangat diuji kesanggupan kalian dalam menyeimbangkan antara perkuliahan dan keluarga. Kalau aku berhubung masih belum menikah, pertanyaannya cuman seputar ada rencana menikah atau ngga dan jangan sampai aku punya pekerjaan sambil kuliah. Soalnya jadwal kuliah akan super duper padat.
Tapi jangan takut, kalau kalian akhirnya dinyatakan berhasil lolos berarti kalian memang dirasa punya kemampuan yang cukup untuk menyelesaikan studi baik secara akademis, emosional, dan finansial.
Terkait biaya, perlu diakui bahwa biaya kuliah di UI cukup mahal. Tapi kamu ga usah khawatir karena sebenarnya ada banyak beasiswa bertebaran di mana-mana, teman-teman aku juga banyak yang dapat beasiswa kok (aku juga pengen kalau bisa, doain aja ya).
Balik ke interview, selama interview bawakan diri dengan sopan dan jangan terlalu tegang.
Jawab pertanyaan dengan tenang, jangan terlalu gugup takutnya ntar nge-blank. Anggap lagi ngobrol biasa dan jawab apa adanya. Soalnya kalau jawabannya dibuat-buat itu kerasa kok. Mereka yang menginterview kamu kan para psikolog profesional semua.
Kalau sudah selesai jangan lupa pamit, bersalaman, dan ucapkan terima kasih.
Pulang dengan hati-hati dan ngga usah terlalu dipikirin lagi! Banyak-banyak doa dan beribadah. Percaya bahwa rezeki itu ngga kemana.
Kalau memang belum berkesempatan masih ada gelombang-gelombang berikutnya. Anggap aja kamu sedang berkesempatan buat menambah pengalaman tapi di tempat lain terlebih dahulu.
Okay, itu aja. Good luck ya! Semoga kita bisa segera bertemu di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Sekian untuk artikel kali ini. Silahkan tinggalkan komen kalau ada yang ingin ditanyakan. Aku akan dengan senang hati menjawab pertanyaan kalian.
Terima kasih.